Jumat, 30 September 2016

PEMIMPIN ERA KEEMASAN


Tugas utama manusia dimuka bumi ini adalah beribadah kepada Allah dan menjadi pemimpin di bumi. Terkait dengan konsep kepemimpinan yang baik telah dicontohkan pada masa Rasulallah saw saat zamannya. Seiring  dengan berkembangnya zaman, seorang pemimpin yang kompeten harus bisa menyesuaikan dengan kondisi masyarakat yang dipimpinnya.
Jika kita menoleh sejenak pada masa republik ini berjuang keras meraih cita cita kemerdekaan dari tangan penjajah, maka akan kita dapati catatan dan rekaman jejak sejarah dari pemimpin saat itu yang memiliki prinsip hidup. Mereka tidak disilaukan dengan limpahan materi, kekuasaan dan harta benda. Teladan seperti inilah yang harus dicontoh oleh pemimpin masa mendatang.
Kemerdekaan Indonesia pada 2045 merupakan momentum penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk tidak sekedar melakukan pembenahan, perbaikan, dan pertumbuhan. Seratus tahun kemerdakaan Indonesia haruslah dimaknai dengan visi besar demi tegaknya sebuah negara bangsa yang bermartabat, maju, dan sejahtera. Visi besar inilah yang harusnya disematkan dalam lubuk hati setiap pemuda Indonesia.

Melahirkan seorang pemimpin emas untuk Indonesia emas bukan berbicara berapa besar uang yang digelontorkan untuk membiayai pendidikan calon pemimpin bangsa, menyekolahkan ke luar negeri, mengikutkan mereka pada kegiatan pengembangan softskill dan sebagainya. Namun, melahirkan pemimpin emas paling utama dibentuk oleh keluarga dan dirinya sendiri. Unsur pertama yang harus dibentuk dari seorang calon pemimpin adalah pendidikan karakter, Religiusitas’ dan moral. Betapa banyak memimpin saat ini yang memiliki softskill dan integritas tinggi tapi mengabaikan moral sehingga apa yang dimilikinya tidak dimanfaatkan dengan baik untuk memimpin. Bukankah Rasulallah menjadi pemimpin dengan mencontohkan tauladan yang baik bagi umatnya.