Minggu, 27 Maret 2016

Beradu pada Manusia Mengadu pada Sang Pencipta

28 Maret 2016 

"Cukuplah manusia sebagai tempat peraduan, sekedar saling menggugurkan hak dan kewajiban. Mengadulah pada yang satu, yaitu Sang Pencipta"

Alunan kisah kau lantun pada setiap orang disampingmu. Hingga kau nyaman menggantungkan cerita ditelinga-telinga mereka. Berharap terlalu banyak pada hati manusia bahwa akan memberi rasa kasih dan empati. Tak selamanya kisahmu menjadi menarik, Akan tiba masa ceritamu tak lagi didengar. Saat itu, jangan salahkan keadaan yang tak sesuai maumu. Telinga manusia bisa bosan mendengar suara semerdu apapun. Lagu sebagus apapun akan bosan jika terus diputar. Karena kodrat manusia adalah memiliki kejenuhan, butuh sesuatu yang baru. Begitupun dengan kisahmu, mungkin akan terasa hambar dan membosankan jika terus kau perdengarkan kepada manusia. Cukuplah manusia jadi tempatmu beradu. Hanya sekedar saling menerima hak dan menggugurkan kewajiban sebagai sesama manusia, yaitu didengar dan mendengar. Selama ini kamu terlalu sibuk berharap pada manusia hingga titik hatimu dipeluk kegelapan. Hingga tak ada celah cahaya kebenaran bisa masuk dalam kalbu.

Maka kembalilah pada fitrahmu sebagai hamba dari Sang Pencipta. Biarkan waktumu kau habiskan dengan-Nya, kisahmu kau ceritakan pada-Nya. Bergantunglah dalam keridhoan-Nya. Adukan rasa lelah dan resahmu dihadapan-Nya. Suarakan rasa syukur dalam sujud malammu ketika bercengkrama dengan-Nya. Dia tak akan bosan mendengar ceritamu, keluh kesahmu, rengekanmu yang kau suarakan dalam kata “doa”. Bahkan dia cinta ketika air mata kau keluarkan karena bergantung pada-Nya.

Cukuplah selama ini kamu sibuk berandai-andai. Mulailah sibuk untuk berdoa dalam mimpi yang kau untai. Manusia hanya tempatmu beradu. Cukuplah sampai disitu. Agar kau tak terlalu tenggelam dalam lubang penyesalan, tak jua tersesat dalam gua kekecewaan. Bahu manusia terlalu rapuh, jangan terlalu lama kau singgah dan bersandar. Karena itu bisa mematahkan bahunya, membuat tubuhmu ikut terjatuh. Hati manusia terlalu lembut, mudah terluka jika tersakiti maka janganlah terlalu banyak membagi kisah padanya karena jika tersakiti maka peraduannya bisa menyakitkan. Hati manusia juga sekeras batu, bisa mematahkan apapun, maka janganlah terlalu dalam bertamu dihatinya.


Cukup sampai disini. Mengadulah hanya pada satu, yaitu Penciptamu. 

Tidak ada komentar: