28 Maret 2016
"Cukuplah manusia sebagai tempat peraduan, sekedar saling menggugurkan hak dan kewajiban. Mengadulah pada yang satu, yaitu Sang Pencipta"
Alunan kisah kau lantun pada setiap
orang disampingmu. Hingga kau nyaman menggantungkan cerita ditelinga-telinga mereka.
Berharap terlalu banyak pada hati manusia bahwa akan memberi rasa kasih dan
empati. Tak selamanya kisahmu menjadi menarik, Akan tiba masa ceritamu tak
lagi didengar. Saat itu, jangan salahkan keadaan yang tak sesuai maumu. Telinga
manusia bisa bosan mendengar suara semerdu apapun. Lagu sebagus apapun akan
bosan jika terus diputar. Karena kodrat manusia adalah memiliki kejenuhan,
butuh sesuatu yang baru. Begitupun dengan kisahmu, mungkin akan terasa hambar
dan membosankan jika terus kau perdengarkan kepada manusia. Cukuplah manusia
jadi tempatmu beradu. Hanya sekedar saling menerima hak dan menggugurkan kewajiban sebagai sesama manusia, yaitu didengar dan mendengar. Selama ini kamu terlalu sibuk berharap pada manusia hingga titik hatimu dipeluk kegelapan. Hingga tak ada celah cahaya kebenaran bisa masuk
dalam kalbu.
Maka kembalilah pada fitrahmu
sebagai hamba dari Sang Pencipta. Biarkan waktumu kau habiskan dengan-Nya,
kisahmu kau ceritakan pada-Nya. Bergantunglah dalam keridhoan-Nya. Adukan rasa
lelah dan resahmu dihadapan-Nya. Suarakan rasa syukur dalam sujud malammu
ketika bercengkrama dengan-Nya. Dia tak akan bosan mendengar ceritamu, keluh
kesahmu, rengekanmu yang kau suarakan dalam kata “doa”. Bahkan dia cinta ketika
air mata kau keluarkan karena bergantung pada-Nya.
Cukuplah selama ini kamu sibuk
berandai-andai. Mulailah sibuk untuk berdoa dalam mimpi yang kau untai. Manusia
hanya tempatmu beradu. Cukuplah sampai disitu. Agar kau tak terlalu tenggelam
dalam lubang penyesalan, tak jua tersesat dalam gua kekecewaan. Bahu manusia
terlalu rapuh, jangan terlalu lama kau singgah dan bersandar. Karena itu bisa
mematahkan bahunya, membuat tubuhmu ikut terjatuh. Hati manusia terlalu lembut,
mudah terluka jika tersakiti maka janganlah terlalu banyak membagi kisah
padanya karena jika tersakiti maka peraduannya bisa menyakitkan. Hati manusia
juga sekeras batu, bisa mematahkan apapun, maka janganlah terlalu dalam bertamu
dihatinya.
Cukup
sampai disini. Mengadulah hanya pada satu, yaitu Penciptamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar