16
Maret 2016
23.03
Berkaca
sebelum membina. Bercermin sebelum menyalahkan orang lain.
Ketika upaya hanya sekedar kerja, menempuh amanah
sekedar menunaikan kewajiban, tanpa ada makna cinta. Maka jangan salahkan jika
amanah tuntas tanpa ada bekas. Ketika
kata-katamu tidak didengar. Coba bercermin
pada dirimu. Mungkin kau sering tak mendengarkan kata-kata orang lain. Kala
perintahmu tak dilakukan. Berkacalah,
mungkin selama ini banyak perintah yang tak kau gubris dan amanah yang
terlalaikan. Jika hatimu tersakiti atas prilaku binaanmu, coba berkaca
prilakumu terhadap para pemimpinmu. Mungkin terlalu banyak kedzoliman yang kamu
lakukan.
Kita butuh cinta. Maka sampaikanlah ajakanmu dengan
cinta, Lantunkan tutur katamu dengan cinta, warnai sikapmu dengan cinta,
iringilah semua bersama cinta karena Allah. Sesuatu yang disampaikan dengan
cinta, maka akan tumbuh jadi cinta. Jika disampaikan dengan hati, maka akan
sampai kehati. Sedangkan sesuatu yang hanya disampaikan lewat mulut maka
sekedar didengar oleh telinga.
Tapi jika belum juga hati-hati terketuk, berkacalah pada hatimu. Apakah cinta
dunia telah menguasai hatimu hingga tak ada ruang bagimu mencintai Sang
Pencipta. Sampai taka da ruang jua bagi hati-hati yang lain untuk diisi oleh
ajakanmu. Jangan salahkan mereka, yang kau ajak dalam kebaikan tapi tak juga
mengikuti ajakanmu. Cobalah bercermin, sudahkah benar niatmu?
Jika pun mereka menjadi baik. Sadarlah itu bukan karenamu.
Karena belum tentu kamu itu baik. Mungkin saja kamu tampak baik, karena Allah
sedang menutup aibmu yang bersembunyi dalam pakaianmu. Sadarlah semua kebaikan
bukan datang darimu, melainkan kuasa Sang Pencipta yang telah membolak-balikan
hati manusia. Maka tak perlu kau bersombong atas perubahan mereka, karena
hidayah bukan datang darimu. Janganlah berbangga hati ketika banyak orang yang
tadinya tak baik menjadi baik , bisa jadi itu ujian bagimu. Menguji akan
niatmu. Menguji apakah pujian akan melenakanmu.Allah mungkin sedang ingin
melihat keikhlasanmu. Apa mungkin ajakanmu hanya untuk mendapat penghargaan
dunia. Atau memang benar sebagai bentuk ketaqwaanmu.
berkacalah,
bercerminlah!!!
Tulisan ini ku tulis dalam muhasabah malam, setelah
kejadian yang terjadi saat kegiatan asrama. Aku hanya ingin berkata : “Maaf”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar