Jumat, 12 Februari 2016

This about Me


Malam tak pernah cemburu pada siang, begitupun sebaliknya.  Meski tatkala malam datang, dunia luar dicampakan oleh berbondong manusia yang kembali dalam hangat keluarga. Akar tak pernah jua membangkang pada takdirnya yang harus terus tersembunyi. Padahal tanpanya, batang, daun, bunga, dan buah tak akan bertahan.  Begitulah, masing-masing makhluk sudah memiliki kodratnya tersendiri. Allah punya rencana teramat indah. Menyiapkan malam yang dingin agar manusia dapat beristirahat dan merasakan hangatnya keluarga. Menempatkan malam sebagai waktu manusia berinteraksi dengan-Nya. Begitupun akar, tetap kokoh pada prinsipnya yang semakin kuat dalam mencengkram bumi. Simponi malam, kekakuan akar, membuatku banyak belajar untuk ikhlas dan mengambil hikmah atas segala kodrat dari Allah.
Kadang, aku berpikir menjadi akar. Diam tersembunyi dan ketika semakin dalam bersembunyi akan semakin kuat kurasa. Tapi aku bukan akar, aku butuh terlihat agar hadirku ­bukan sekedar bayangan. Ya. Aku ingin kekokohan jiwa namun seirama dengan langkah dakwah. Dan ku sadari langkah dakwahku diam ketika aku menjadi akar. Kadang aku pun ingin seperti malam, tempat orang lain menyandarkan kelelahan dan merasakan kehangatan.

Cukuplah berbasa basi akan akar dan malam. Terpenting yang ingin kusampaikan adalah biarkan taqwa ini diiringi kodratnya, mengalir bersama perintah pencipta-Nya. Seperti akar dan malam, aku punya kodratku sendiri, yaitu kodratku sebagai wanita. 

Tidak ada komentar: