Biar jari
mengurai hikmahnya sendiri. Menceritakan kepadaku makna kenapa mereka berpisah
tapi tak pernah terpisahkan. Menjawab tanyaku mengapa harus ada dua sisi
berbeda pada dirinya, bagian agak gelap yang terlihat kuat jika dikepalkan dan
bagian putih yang menyimpan banyak makna. Bagian yang Allahpun jelaskan dalam
Al-quran dan bisa menjadi tanda karakteristik seseorang.
Akupun
bertanya-tanya mengapa jari tak saling bermusuhan menentukan siapa yang paling
tinggi, besar, kecil, pendek. Aku hanya tahu begitu indahnya jemari-jemari ini
berkumpul bagai tak pernah ada kebencian. Tak ada benci jari mana yang
dijadikan tempat perhiasan indah melingkar atau jari mana yang diberi amanah
sebagai petunjuk arah. Tak perlu penjabaran untuk itu semua, aku hanya tahu
jemari ini telah mengajarkan aku bahwa cukuplah menerima keadaan, dengan begitu
semua akan menjadi kesatuan yang indah dan saling bermanfaat.
Jamari
hanyalah prakataku saja untuk memulai perumpamaan sebuah kelompok yang pernah
jadi tanda tanya besar bagiku. Tapi kini aku adalah salah satu jari itu, bagian
dari kumpulan jemari itu, salah satu dari kumpulan insan yang memiliki
perjalanan keras dengan kerja cerdas dan langkah-langkah yang ikhlas. Insan
yang tak pernah mempertanyakan posisinya, kenapa dia harus ditengah, kanan,
kiri, paling kecil, besar dan lain-lain.
Seperti yang kubilang jari-jari ini
memiliki dua sisi. Tapi bukan sisi baik atau buruk karena kedua sisinya
sama-sama baik. Kini kan kujelaskan masing-masing sisi itu. Pandanglah jari
kalian, dan lihat bagian sisi yang lebih gelap. Yah, aku umpamakan ia sebagai
sisi yang kuat, terlihat, menampakan dirinya demi terwujudnya kehidupan dunia
yang ia inginkan. Disisi inilah aku ibaratkan orang-orang dalam kelompok ini
memiliki jiwa yang kuat, menampakan keberadaannya, show up, dan beraksi untuk visi yang akan dituju.
Kini,
pandanglah sisi lainnya. Sisi yang lebih cerah dari sisi yang lain. Ku sebut sisi
ini adalah bagian rahasia. Bagian yang biar jadi rahasia jemari dan Sang
Penciptanya. Ku ibaratkan bagian ini adalah sisi hubungan antara orang-orang
dikelompok ini dengan Sang Penciptanya. Mungkin kalian pernah tahu mengenai
membaca karakter lewat jari. Disisi inilah semua karakter akan terbaca. Tapi
apakah dengan kasat mata kalian tahu karakteristik seseorang. Hanya dengan
memperhatikan dengan detail kalian akan tahu. Dan aku mulai memperhatikan
mereka –orang-orang dalam kelompok ini—dan membuka tabir rahasia mereka dengan
Allah. Dan, kekaguman yang kudapat, melihat bahwa mereka adalah orang yang luar
biasa. Hanya puji syukur yang dapat kulimpahkan kepada Allah karena
menghadirkan orang-orang luar biasa ini disekelilingku.
Cukuplah
berceloteh dengan jari-jari dan biar kulanjutkan kisahku dengan sebuah kepalan
dari kumpulan jari-jari ini, yup pergelangan tangan –Biar lebih mudah akan
kusebut tangan saja--. Sudah kujelaskan mengenai orang-orang hebat dalam
kelompok itu tapi tentang apa kelompok itu akan sedikit saja kujabarkan. Bak
kepalan tangan yang kuat, kelompok ini pun amat kuat karena ikatan kuat dari
jari-jari hebat. Berkumpul berlandaskan syariat dan ukuwah. Ahh, cukuplah itu
yang kujabarkan.
Kini bagian
dari mereka membuatku memiliki arah tujuan pasti. Memiliki perjalanan yang amat
berarti, dan memaknai hidup lebih dari sekedar bernapas. Hanya saja aku terlalu
menikmati jalan ini, mencintai kenyamanan ini hingga aku lupa jalan ini tak
sepenuhnya mulus. Lubang kecil telah membuatku tersungkur jatuh dalam
penyesalan yang dalam. Andai aku tahun ada lubang, akan ku coba hindari.
Aku kan coba, selalu jadi jari-jari
terbaik dan memiliki dua sisi baik. Akupun ingin lebih kuat agar bisa menjadi
bagian terkuat dalam kepalannya. Semoga kalian bisa merasakan juga apa yang
kurasakan. Karena tak semua bisa merasakan ini J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar